tak ingin menguak tabir kebencian
dendam yang tak bertepi
kemarahan yang membara bak sang jago merah yang menyala hebat
ini luapan jiwa dalam kata
sebuah ungkapan kata di alur sebuah tulisan tak bertinta
buat mereka yang kami cintai yang senantiasa di sisi pribadi mengawasi kealpaan ini
apakah ini sebuah kecaman, teguran atau bahkan tamparan Allah untuk perbaikan
atau adab yang terbengkalai
tuhan,,,,
apa ad jiwa yang terzholimi atau pemberontakan jiwa atas ucapan yang seharusnya
setiap kebaikan tak akan pernah kami harapkan imbalan
itu karena hati ini telah terpaut atas hubungan darah
buat mereka yang disana
ketahuilah, bahwsanya disana ad Allah
kami tak meminta bayaran harta yang berlimpah
tak jua pangkat dan derajat yang engkau tinggikan dihadapan hambaNya yang nista
serta tak pula penghormatan yang berlebih seperti petinggi di negeri ini
ini hanya jiwa yang meminta sedikit ruang hati yang terselip adab di dalamnya pada saudara yang jua sama dengan mereka yang disana
kemarahanpun sepertinya sia-sia
benarlah bahwasanya yang acap kali dikatakan bahwasanya lidah tak bertulang
dia menyakiti melebihi luka bakar api yang menyala ataupun tusukan pedang nan tajam
adakah sedikit kehormatan itu engkau berikan pada kami yang tak punya banyak hak atas dirimu
adakah mengalah itu bisa membumi dalam dirimu sebagaimana posisimu kawan
sungguh tak banyak hal yang di inginkan dari sebuah pengorbanan
hanya sedikit cara yang enak di dengar pada yang semestinya
karena kalo bukan kami siapa yang akan menuntun engkau menjadi pribadi yang lebih mulia
sungguh ini hanya peringatan yang mungkin kau anggap tak bermakna terlebih bernota
kedepan mungkin kesuksesan itu di depan mata
engkau mungkin punya teman yang kau fikir melebihi dari seorang saudara
tapi ingatlah posisi tak akan pernah tergantikan
kawan tetaplah teman yang tak selamanya bisa setia padamu teman
yang kasihnya teramat terbatas
kalopun dapat engkau ukur, hanya meluangkn w2 mendengar keluh kesahmu mengalahkan sebuah persaudaraan
tak pernah kau ingat sedikitpun 100 kebaikan yang pernah engkau rasakan manisnya hanya karena satu kesalahan
dimana kau letakkan logika dan rasa iba atas pengorbanan itu kawan
kasih itu tak pernah leka
tapi mungkin jua berkurang karena hati yang terluka
tuhan,,,
inilah kami dengan segala keresahan dan keterbatsan
yang tak memilki luapan hati seperti pendahulu kami
yang belum punya kelapangan hati menerima kritikan tajam sebagai teguran yang engkau kirimkan pada kami ya Rabb..
tuhan ampuni kami..
rabbi , tuhan segenap pendengar sejati segala kesah dan resah dalam jiwa kami
karuniakan kami luapan hati serta kelapangan hati yang luas menerima semua hantaman dalam perjalanan panjang kami menyusuri telaga nan abadi.
Selasa, Juni 28, 2011
Langganan:
Postingan (Atom)